Welcome

Kesempurnaan hanya milikNya :)

Sunday, December 9, 2012

Im Back Guys

Hello, Now I'm Back...
nice to meet you more :)

Blog ini gersang banget, usang penuh sarang laba :D
Yaaaa pemiliknya sibuk :D
Rasanya sudah bertahun-tahun blog ini saya tinggalkan kini saatnya saya kembali untuk membuat sampah2 bermanfaat :D setelah disibukkan dengan beberapa aktivitas #ceileh gaya bener :D

Hmmmm sekarang mau nulis apa yaaa,agak bingung sih ....
Keluar dulu cari ide sambil makan jagung bakar pasti enak sekali :)
Cu next time XD

Salam
 

Wednesday, April 13, 2011

Peringkat Kesiapan TI Indonesia Naik

Kenaikan peringkat NRI Indonesia, merupakan terbesar dari seluruh negara yang disurvei.


VIVAnews - Dalam hal kemajuan teknologi informatika dan komunikasi, Indonesia dinilai semakin membaik. Hal ini tampak dari semakin meningkatnya peringkat Networked Readiness Index (NRI) Indonesia menjadi peringkat 53 pada tahun 2010-2011 ini.

Sebagai informasi, tahun 2009-2010 lalu, ranking Global Information Technology Report (GITR) yang dipublikasikan World Economic Forum (WEF), Indonesia berada di posisi 67 dari 138 negara.

“Kenaikan peringkat NRI menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang diraih Indonesia pada sektor teknologi, informatika, dan komunikasi, khususnya dalam mengatasi kesenjangan digital dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan tanah air,” kata Dian Triansyah Djani, Duta Besar Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, pada keterangannya, 13 April 2011.

Djani menyebutkan, kenaikan signifikan peringkat NRI Indonesia sebesar 14 peringkat merupakan lonjakan terbesar dari seluruh negara yang disurvei.

Kenaikan peringkat ini khususnya disebabkan oleh meningkatnya peringkat perlindungan kekayaan intelektual (dari 67 menjadi 57), extent and effect of taxation (dari 22 menjadi 17), government prioritization of ICT (dari 71 menjadi 68), government procurement of advanced technology (dari 34 menjadi 29), importance of ICT to government’s vision (dari 85 menjadi 62), akses internet di sekolah (dari 59 menjadi 50), ICT use and government efficiency (dari 90 menjadi 72), extent of business internet use (dari 71 menjadi 61), dan capacity of innovation (dari 44 menjadi 30).

“Kenaikan peringkat Indonesia terkait kesiapan teknologi komunikasi dan informatika sejalan dengan kemajuan Indonesia di bidang pembangunan ekonomi yang diakui dunia dan kalangan bisnis internasional,” tegas Djani.

Pada GITR 2010/2011, Indonesia mengungguli peringkat NRI major emerging economies dan negara-negara Eropa serta Amerika Latin seperti Brazil (56), Afrika Selatan (61), Polandia (62), Yunani (64), Turki (71), Federasi Rusia (77), dan Argentina (96).

Di antara anggota ASEAN, Indonesia berada pada urutan ke-3 setelah Singapura (2) dan Malaysia (28), dan berada di atas peringkat Vietnam (55), Brunei Darussalam (57), Thailand (59), Filipina (86), Kamboja (111).

Source : http://teknologi.vivanews.com/news/read/214556-peringkat-kesiapan-ti-indonesia-naik

Saturday, April 2, 2011

Gatal Ternyata Menular


Gatal seperti halnya menguap ternyata bisa menular, demikian ungkap sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh British Journal of Dermatology. Seseorang segera ingin menggaruk kulitnya begitu melihat orang lain asyik menggaruk kulitnya.

Peneliti dari Wake Forest Baptist Medical Center menyebutkan bahwa gatal jenis ini ditularkan melalui pandangan atau visual.

“Mekanisme penularan rasa gatal ini mirip dengan penularan yang terjadi saat melihat orang yang sedang menguap. Kondisi ini sedang diteliti dengan seksama dan belum ditemukan penyebab pastinya.” Ungkap salah seorang peneliti Gil Yosipovitch, MD.

Penelitian dilakukan dengan mempertemukan 14 orang yang sehat dengan 11 orang yang menderita eksim.

Benang merah dari penelitian ini adalah kekuatan otak memang luar biasa dan dengan mengetahui penomena ini maka bisa dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pusat rasa gatal manusia sehingga pengobatan terhadap hal ini bisa lebih mudah dilakukan.

source : http://www.blogdokter.net/2011/03/25/gatal-ternyata-menular-2/

Ke Mana Teknologi Komunikasi Bergerak?


Multimedia, konektivitas yang tak pernah putus, merupakan hal yang diinginkan pengguna.

VIVAnews - Apa yang baru dalam dunia komunikasi tahun ini? Hanya ada satu jawaban yang pasti benar. Para pengguna, di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari, akan menginginkan sesuatu yang lebih.

Lebih banyak multimedia, konektivitas yang tak pernah putus, kolaborasi yang lebih mudah dan lebih kaya, merupakan hal yang pasti diinginkan. Dengan dilatarbelakangi harapan-harapan tersebut, berikut beberapa prediksi di pasar dan teknologi yang akan menggerakkan industri, tahun ini.<span class="fullpost">

Kesesuaian dengan aturan mempercepat kolaborasi

Reformasi layanan finansial di Amerika Serikat telah menciptakan persyaratan notifikasi pelanggan dan kesesuaian terhadap peraturan yang lebih ketat.

Skandal penyitaan properti tanpa komunikasi manusiawi (robo-foreclosure) menunjukkan apa yang akan terjadi ketika komunikasi organisasi tak berjalan, menyebabkan perlakuan buruk pada pelanggan, merajalelanya inefisiensi dan protes keras publik dan pemerintahan.

Ini hanyalah dua contoh bagaimana tuntutan akuntabilitas yang makin meningkat akan menggerakkan implementasi proses-proses bisnis yang didukung oleh komunikasi yang memadukan kolaborasi otomasi dan bersifat manusia-ke-manusia untuk memperjelas informasi dan peran dan mengurangi keterlambatan dalam respon maupun pengambilan keputusan.

Tidak lama lagi, regulasi perawatan kesehatan yang baru di AS dapat menciptakan perlunya ketaatan lain.

Konsumerisasi sektor enterprise dipercepat

Pulihnya pertumbuhan ekonomi dan rekrutmen akan membawa masuk lebih banyak orang muda yang terbiasa menggunakan media sosial dan teknologi mobile sejak saat mereka tumbuh ke dalam dunia kerja. Mereka akan datang ke tempat kerja bersenjatakan perangkat, aplikasi dan harapan mereka sendiri mengenai berkomunikasi dan berkolaborasi.

Organisasi atau perusahaan akan mendapati bahwa mereka berebut menunjukkan bahwa mereka mengerti dan dapat menyediakan sumberdaya teknologi untuk memikat dan mempertahankan talenta-talenta terbaik dari Generasi X dan Generasi Y.

Media sosial bermetamorfosa menjadi terintegrasi

Pada 2010, banyak organisasi mengenali pentingnya media sosial yang tak lagi bisa ditolak dan meresponnya dengan menciptakan tim-tim dan prosedur khusus untuk memantau dan terlibat dalam komunikasi social media.

Fase berikutnya dari evolusi media sosial, organisasi atau perusahaan akan mengintegrasikan kanal-kanal sosial ke dalam proses bisnis yang lebih luas dari sentra dukungan dan penjualan mereka. Mereka juga akan mencoba menembus suara yang memenuhi lanskap media sosial dengan cara membuat dan melakukan strategi media sosial yang jelas dan lengkap.

SIP menjadi motor di usaha kecil dan menengah

Beberapa tahun lalu, perusahaan berskala besar telah mulai secara besar-besaran mengurangi biaya dan kompleksitas komunikasi dengan memadukan suara, data dan video menggunakan teknologi Session Initiation Protocol (SIP). Akan tetapi bagi UKM, biaya SIP lebih besar dibandingkan manfaatnya.

Saat ini, itu tidak lagi berlaku. Sistem kantor Internet Protocol (IP) baru telah menjangkau pasar yang memperluas kesederhanaan, fleksibilitas dan efisiensi biaya dari SIP ke usaha-usaha berskala kecil. Beberapa di antara mereka akan menemukan cara-cara kreatif baru untuk menggunakan teknologi transformatif tersebut.

Komunikasi merambah ke awan

Layanan berbasis cloud computing untuk enterprise dengan cepat berkembang di luar proses dan manajemen dokumen back-office ke arah fungsi-fungsi bisnis yang kritikal, berhadapan dengan pelanggan.

Para pelaksana contact center mulai mengandalkan efisiensi dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh teknologi software sebagai servis (SaaS – software as a service), infrastruktur sebagai servis (IaaS) dan platform sebagai servis (PaaS).

Virtualisasi mengubah hubungan desktop-server

Infrastruktur server-virtual sudah menjadi hal umum dalam organisasi masa kini. Ini menyebabkan alokasi dan penyediaan sumberdaya server menjadi transparan bagi para pengguna akhir. Tren yang lebih baru – virtualisasi desktop — mulai bergulir sejalan dengan makin dikenalinya manfaat biaya memusatkan manajemen software, mengganti komputer berhard-drive dengan terminal thin-client dan memindahkan penyimpanan data ke awan oleh organisasi atau perusahaan.

Mungkin tak lama lagi akan tiba masanya ketika satu-satunya peangkat yang dimiliki pengguna adalah sebuah kartu USB dan headset Bluetooth.

Perangkat pengguna menjadi terkonsolidasi

Banyak pekerja saat ini punya dua ponsel, klien-klien softphone di PC desktop dan laptop-nya, dan handset dan speakerphone di meja kerjanya. Untuk memerangi penyebaran perangkat dan biaya yang terkait, organisasi atau perusahaan akan mendorong para pekerjanya untuk mengonsolidasikan aktivitas dalam satu atau dua unit perangkat, misalnya sebuah ponsel pintar dan laptop, atau sebuah unit desktop all-in-one yang memadukan fungsi-fungsi video, suara, kolaborasi dan PC.

Pemakaian lebih berarti dibandingkan pemasangan

Setiap dolar yang dikeluarkan untuk TI sangat berharga dan harus memberikan nilai bisnis. Bahkan teknologi yang paling menjanjikan bisa gagal jika orang tidak mau atau tidak dapat menggunakannya.

Penerimaan pengguna, bukan penyebarannya, akan menjadi matriks yang dominan dalam implementasi TI. Adaptasi harus menjadi pertimbangan yang menentukan sebuah proyek dan bukannya sekadar memikirkan apa yang dilakukan pasca-pemasangan. Persiapan pengguna haruslah bukan hanya “melatih para pelatih.”

Organisasi dapat meningkatkan pemakaian dengan cara memahami para pengguna dan membagi-bagi mereka berdasarkan konsep dan kriteria pemakaian yang paling penting.

Dukungan dan komunikasi pengguna diperbaiki

Perusahaan berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan dukungan pelanggan, menambahkan saluran media sosial, menawarkan live chat, meningkatkan waktu respons dan banyak lagi. Kendati ada begitu banyak fokus pada pelanggan, para pengguna di dalam enterprise seringkali dikecewakan ketika berurusan dengan bagian pendukung.

Perusahaan akan semakin banyak mengambil inovasi-inovasi yang mereka sajikan kepada para pelanggannya kembali ke in house untuk mendukung para pengguna mereka. Para pencipta akan melakukan lebih dari itu – misalnya, memanfaatkan IT help desk sebagai dasar uji bagi konsep-konsep contact center generasi berikut yang pada akhirnya akan disajikan kepada para pelanggan.

Teknologi komunikasi bantu isi kesenjangan keterampilan

Beberapa industri kekurangan orang yang memiliki cukup kualifikasi untuk mengisi posisi-posisi kunci. Contoh, hanya ada sedikit perawat yang mengisi kebutuhan perawatan kesehatan. Bisnis akan semakin menggantungkan diri pada perangkat komunikasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas staf dan memerangi kelangkaan tersebut.

Infrastruktur, aplikasi dan perangkat yang mendukung mobilitas, kolaborasi pekerja dan mengotomasikan aktivitas-aktivitas manual yang memakan waktu dan tidak memiliki nilai tambah akan semakin kokoh kehadirannya pada 2011.

Sesuai untuk tujuan

Selama beberapa tahun terakhir, penyebaran teknologi kolaborasi di kalangan enterprise agak terhambat oleh besarnya investasi, beberapa keterbatasan dalam interoperasi jaringan dan perangkat, dan keengganan pengguna untuk belajar atau menerima kemampuan baru. Masa-masa itu telah berakhir.

Di jaman “sesuai-untuk-tujuan,” para vendor telah merancang kemampuan kolaborasi yang benar-benar menjembatani kesenjangan tersebut dengan cara membuat para pengguna dan staf TI yang mendukungnya merasa mudah.

Di masa depan, perangkat kolaborasi sesuai-untuk-tujuan akan dicirikan oleh investasi awal yang lebih rendah, peningkatan integrasi dengan jaringan dan perangkat yang sudah ada, dan penggunaan yang jauh lebih sederhana. Evolusi ini akan mengubah arah adopsi teknologi karena pengeluaran dan juga kepedulian pengguna turun secara dramatis.

Berapa banyak dari prediksi di atas yang akan terealisir? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Kita juga akan tertarik untuk melihat tren-tren apa yang bahkan tidak terekam dalam radar hari ini yang muncul di tahun 2011. Mari kita lihat apa yang akan terjadi.


Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia</span>

source: http://bisnis.vivanews.com/news/read/207623-ke-mana-teknologi-komunikasi-bergerak-